Selamat Pulih

aku menampung kesedihanyang menghasilkan hujan di pelupuk mata menampungnya dalam gelas retak— air yang mengalirpelan-pelan luber, tapi tak pernah penuh aku menggulungi diri dalam kecemasandalam selimut usia dua puluh limayang mulai terasa kekecilanuntuk menutup semua lara pameran masa lalu aku menunggu getir ini redaseperti halnya menunggu lampu hijaudi simpang kota yang tak menuliskan namamu lagi […]

Selamat Pulih Read More »