puisi

Kepada Cinta yang Berulang Tahun

hari lepas hariaku menjahit waktu,menenunnya hingga fajar betul-betul merah—membakar sepi yang enggan padam. hari lepas hariaku memunguti tanggal-tanggal pentingyang gugur di kalender,dan Mei menampakkan wajahnya,bulat, bulat,seolah ingin diingat. hari lepas hariaku membaca jarak yang membentang,seperti kalimat-kalimat tak selesai,memisahkan kotadari kotadan rindudari tiba. ⋯ hari lepas harientah berapa yang lahir,mati, tumbuh, atau tenggelam—namun hanya segelintir yang […]

Kepada Cinta yang Berulang Tahun Read More »

Selamat Pulih

aku menampung kesedihanyang menghasilkan hujan di pelupuk mata menampungnya dalam gelas retak— air yang mengalirpelan-pelan luber, tapi tak pernah penuh aku menggulungi diri dalam kecemasandalam selimut usia dua puluh limayang mulai terasa kekecilanuntuk menutup semua lara pameran masa lalu aku menunggu getir ini redaseperti halnya menunggu lampu hijaudi simpang kota yang tak menuliskan namamu lagi

Selamat Pulih Read More »

Kepada April

April meleleh di tepi jendela,seperti es yang menyerah pada matahari—waktu habis perlahan,bukan dengan bunyi,tapi dengan diam yang mengiris Kembang peoni tumbuh terlalu cepat,meledak dalam warna, lalu gugursebelum sempat diberi nama Musim panas datangtanpa mengetuk,menghapus jejak-jejak musim semidengan sengatan yang sabar Di bawah pohon tua,biji kenari jatuh ke tanahseperti rahasia kecilyang tak sempat disampaikan Yogyakarta, 2025.

Kepada April Read More »