Kepada April

April meleleh di tepi jendela,seperti es yang menyerah pada matahari—waktu habis perlahan,bukan dengan bunyi,tapi dengan diam yang mengiris Kembang peoni tumbuh terlalu cepat,meledak dalam warna, lalu gugursebelum sempat diberi nama Musim panas datangtanpa mengetuk,menghapus jejak-jejak musim semidengan sengatan yang sabar Di bawah pohon tua,biji kenari jatuh ke tanahseperti rahasia kecilyang tak sempat disampaikan Yogyakarta, 2025.

Kepada April Read More »